Selamat Datang Di Blog REGGY GIFFARI ^-^ KEEP THE BLUE FLAG FLYING HIGH

Thursday, December 26, 2013

Perkembangan Ponsel di Indonesia



Perkembangan Ponsel di Indonesia

Pada dekade tahun 70-an negara-negara maju di eropa menerapkan teknologi seluler untuk komunikasi. Di Indonesia sendiri baru menerapkan kecanggihan teknologi komunikasi tersebut belasan tahun kemudian. Dimulai pada tahun 1984 teknologi seluler pertama kali hadir di Indonesia dengan berbasis teknologi Nordic Mobile Telephone (NMT).

Di tahun 1985-1992 ponsel mulai beredar di Indonesia,namun tidak bisa di masukkan kedalam saku baju atau celana karena bentuknya yang besar dan panjang,dengan berat rata2 430gram (hampir setengah kilogram).Harga ponselnya juga tidak murah,berkisar diatas 10 juta per unit.Di tahun ini pula baru dikenal dua teknologi seluler yaitu NMT-470,modifikasi NMT-450.

Di akhir 1993 PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital Global System for Mobile (GSM),dimulai di dua pulau,yakni Pulau Batam dan Pulau Bintan. Di tahun 1994 PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) beroperasi sebagai operator GSM pertama di Indonesia,dengan mengawali kegiatan operasinya di Jakarta dan sekitarnya.Karena GSM menggunakan kartu SIM,maka hal itu aman dari penggandaan dan penyadapan serta mutu prima dan jangkauan luas.
Tahun 1995 proyek Telkom di Batam berlangsung sukses dan di lanjutkan ke provinsi-provinsi di Sumatra,lalu menjadikan Telkomsel pada 26 mei 1995 sebagai operator GSM nasional bersama Satelindo.Kemudian di Tahun 1996 Telkomsel dengan produk kartu Halo-nya sukses di Medan,Surabaya,Bandung,dan Denpasar,kemudian masuk Jakarta.Di penghujung tahun 1996 ini pula,PT.Excelcomindo Pratama (Excelcom) berbasis GSM beroperasi di Jakarta sebagai operator GSM ke tiga di Indonesia.Setelah itu di tahun 1998 Excelcom meluncurkan kartu prabayar Pro-XL yang memberi alternatif bagi konsumen untuk memilih dengan layanan roaming.Satelindo menyusul Telkomsel dan Excelcom dengan meluncurkan kartu prabayar mentari,dengan keunggulan tarif dihitung perdetik,sehingga dalam waktu singkat menjaring lebih 100.00 pelanggan.

Layanan pesan singkat,mulai di perkenalkan pada tahun 2000,dan menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel,karena sangat praktis dan murah biayanya.Di tahun ini pula PT.Indosat dan PT.Telkom mendapat lisensi sebagai operator GSM 1800 nasional.Layanan seluler kedua BUMN itu kemudian beroperasi pada tanggal 1 Agustus tahun 2001.Babak baru bertelekomunikasi berlanjut di tahun 2003,yaitu dengan hadirnya Telkom Flexi,yang mengusung teknologi CDMA 2000 1X,kemudian di belakang Flexi ada Esia dari Bakrie Telecom,Fren & Hepi dari Mobile8,Star One dari Indosat,Smart dari Lippo Telecom,dan terakhir Ceria dari Sampoerna Telecom.

Kemudian ponsel-ponsel yang masuk ke Indonesia juga sejalan dengan perkembangan operator2 seluler yang telah disebutkan di atas.Kehadiran ponsel di Indonesia dimulai dari generasi kedua(berdasarkan pengetahuan saya),sampai generasi ke empat (yang sekarang banyak beredar di pasaran).Berikut ulasan singkat tentang generasi ponsel tersebut :

Generasi Kedua:
Ponsel generasi ini juga biasa disebut 2G hadir pada pertengahan 1990-an.Beroperasi pada jaringan GSM dengan menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz.Pada generasi ini sinyal analog telah di ubah dengan sinyal digital.Penggunaan sinyal digital melengkapi ponsel dengan pesan suara,panggilan tunggu dan SMS.

Generasi Ketiga:
Ponsel generasi ini juga disebut 3G, fiturnya adalah memungkinkan operator jaringan untuk memberi para pengguna ponsel ini memiliki jangkauan yang lebih luas,termasuk internet dan Video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini.

Generasi Keempat:
Ponsel generai ini juga disebut 4G.4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan babak baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi wireless yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro),CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dll.Sistem 4G berdasarkan keragaman jaringan IP,yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam system kapan saja dan dimana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas utnuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir,4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, game on-line, dan lainnya.

referensi : http://tekno.kompas.com 

Keadaan Hutan Indonesia Saat Ini



Keadaan Hutan Indonesia Saat Ini


Luas hutan Indonesia pada 2007 tercatat mencapai 132,397 juta hektare. Hal ini setara 70 persen dari luas wilayah Indonesia. Namun, selama dalam rentang 2009 – 2010 laju deforestasi dan degradasi hutan cukup memprihatinkan, karena telah mencapai 1,125 juta hectare.

Kerusakan itu akibat dari kegiatan pembalakan liar, kebakaran dan perambahan lahan kritis, pertambangan dan perkebunan yang tercatat mencapai angka sangat mengkhawatirkan, hingga seluas 77,8 juta hektare.

“Lembaga penegakkan hukum yang ada saat ini serta Kementerian Kehutanan, belum berjalan efektif dalam rangka pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan," kata Ketua Kelompok Komisi (Kapoksi) DPR RI Komisi IV dari Fraksi PKS Rofi’ Munawar dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu (14/1).

Dengan kondisi seperti itu, lanjut dia, pemerintah dan DPR perlu membahas RUU Pencegahan dan Penindakan Pembalakan Liar. Namun, hal itu tidak mudah, karena mengalami jalan buntu. "DPR menginginkan adanya badan tersendiri yang menangani pembalakan hutan. Badan itu memiliki kedudukan serta proses pemilihan dalam lembaga baru ini bersifat independen dengan harapan ada akselerasi terhadap penanganan kerusakan hutan, " katanya.

Atas terjadi jalan buntu hingga saat ini keputusan akhir rapat diserahkan kepada pimpinan DPR untuk dilakukan langkah-langkah strategis lanjutan. ”Bila RUU P3H ternyata gagal di tingkat pimpinan DPR, maka secepatnya perlu didorong revisi terhadap UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Revisi dilakukan khususnya menambah serta memperkuat pasal – pasal penindakan terhadap kejahatan perusakan hutan," ujarnya

Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Mochammad Na’iem menyatakan bahwa tata kelola hutan di Indonesia makin lemah, sehingga membuat angka laju kerusakan hutan relatif tinggi. Laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai 1,08 juta hektare per tahun. “Penyebab kerusakan hutan adalah lemahnya pemantapan hutan yang ditandai dengan buruknya pengelolaan sumber daya hutan,” ungkapnya.

Menurut dia, pemerintah juga belum tegas menentukan luasan areal hutan mana yang seharusnya dilindungi dan mana yang dialihfungsikan. Sejak digulirkannya otonomi daerah, banyak kasus yang terjadi di lapangan adalah suatu otonomi yang tidak dibarengi profesionalisme pengelola hutan skala lokal.

Saat ini, imbuh Na’iem semakin banyak areal hutan yang dijadikan areal permukiman, perkebunan dan pertambangan. “Jika masih mengklaim hutan Indonesia sekitar 120 juta, maka jumlah luas hutan itu jangan diutak-atik. Kenyataan sekarang, hutan tersebut diganggu oleh (perkebunan) sawit, transmigrasi, dan tambang,” tandasnya.

Ia menambahkan, sektor kehutanan masih sebatas komoditas politik yang diperebutkan oleh sebagian penguasa dan pengusaha untuk kepentingan kekuasaan sesaat. “Sudah saatnya tata kelola hutan itu dimantapkan sebagai kunci hutan jadi lestari,” ujar Na’iem mengingatkan.

Badan PBB untuk Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya (UNESCO) memasukan hutan hujan tropis Sumatera dalam ‘Daftar Warisan Dunia pada Kondisi Bahaya’ bersama Cagar Alam Rio Platano di Honduras.

Masuknya dua warisan dunia ini ditetapkan dalam sidang tahunan UNESCO pada akhir tahun lalu. Hutan Sumatera yang masuk daftar Warisan Dunia pada 2004 itu, ditetapkan dalam bahaya untuk mengatasi pembalakan liar, perluasan perkebunan dan pembangunan jalan.

Sebenarnya, sejak 2004, hutan Sumatera sudah disarankan masuk daftar bahaya. Tapi baru pada 2011 lalu, resmi dimasukkan. Dengan masuknya hutan Sumatera dalam daftar bahaya ini, diharapkan ada upaya restorasi segera. Hal ini menandakan sebuah pesan pada dunia internasional untuk mendukung kawasan ini.

Sementara Hutan Perawan Komi, kawasan alam pertama Rusia yang masuk Daftar Warisan Dunia, tidak masuk kategori bahaya. Padahal izin penambangan emas di lokasi ini sebenarnya telah membuatnya pantas masuk daftar bahaya.

Sedangkan Cagar Alam Rio Platano masuk daftar bahaya, justru karena permintaan pemerintahnya. Kawasan ini telah diramaikan pemukiman liar, penangkapan ikan ilegal, pembalakan liar dan sejumlah proyek konstruksi yang mengancam ekosistem setempat.

Sumatera memiliki beberapa cagar alam yang dilindungi, yang terbentang dari Nanggroe Aceh Darussalam sampai Lampung. Di Aceh terdapat Taman Nasional Leuser, di Sumatera Barat dan Jambi terdapat Taman Nasional Kerinci Seblat. Namun, kondisinya sangat memprihatinkan akibat ulah pengusaha dan penguasa.

BUDAYA INDONESIA YANG MENDUNIA



5 BUDAYA INDONESIA YANG MENDUNIA

        Indonesia adalah negara yang memiliki beribu-ribu pulau yang tersebar dari Sabang sampai Marauke. Dengan banyaknya pulau-pulau tersebut. Indonesia memiliki banyak budaya, kerajinan dan lain-lain. Misalnya pakaian adat, tarian tradisional, alat musik tradisional, dan masih banyak lagi. Berikut adalah salah satu budaya Indonesia yang sudah mendunia yaitu :

1.      Angklung
Angklung adalah alat musik multitortal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat. Berbahasa sunda di pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu). Sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,3,sampai 4 nada dalam setiap ukuran kecil.
Angklung Indonesia ini telah mendapat pengakuan resmi dari UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya. Tak benda atau intangible cultural heritage. Penyerahan resmi sertifikat dilaksanakan di Jakarta, pada 19 Januari 2011. Sertifikat ini diserahkan oleh mantan Duta Besar RI untuk UNESCO Tresna Dermawan Kunaefi kepada menteri pendidikan nasional Muhammad Nuh. Taufik menyatakan angklung digemari diluar negeri. Negara-negara seperti Korea, Jepang dan Malaysia. Telah mengenalkan angklung pada anak-anak usia sekolah.

2.      Wayang Kulit
Beberapa waktu yang lalu, Presiden SBY beserta para menterinya menikmati acara wayang kulit yang ditayangkan secara langsung juga oleh Indosiar. Pada acara tersebut juga ada dalang asal Amerika, ada pesinden dari Jepang, Amerika dan juga beberapa negara lain. Dalang dan pesinden Amerika itu sudah belajar bahasa Jawa dan budaya Jawa, termasuk kesenian nya. Betapa bangganya para pejabat kita, karena budaya kita sudah dikuasai benar oleh mereka, para orang asing itu. Apakah para pejabat itu merasa bahwa seni wayang kulit, sebagai bagian dari budaya kita itu sedang dicuri oleh orang2 luar negara ? Tentu tidak, buktinya mereka bangga. Begitu juga dengan Malaysia, sejak puluhan tahun mereka banyak belajar dari Indonesia, dari mulai pertanian di IPB, keteknikan di ITB dan MIPA di UGM, kedokteran di hampir semua kota ada pelajar Malaysianya, bahkan hampir 20 persen mahasiswa kedokteran adalah warga negara Malaysia. Demikian juga Guru2 matematika, Fisika, Kimia, Biologi sejak puluhan tahun yang lalu banyak yang datang dari Indonesia mengajar ke Malaysia. Sekarang juga dosen2nya banyak yang mengajar di sana. Sehingga lah sang murid lebih pandai daripada guru2nya sendiri. Apakah jika ada murid yang lebih pandai dari Sang Guru, maka guru akan merasa terhina, akan merasa dikalahkan ? Saya kira tidak. Guru profesional justru akan bangga jika anak muridnya lebih pandai dari dirinya sendiri. Karena itu artinya, Guru itu berhasil mentransfer ilmunya.Suatu saat nanti, Amerika akan mengiklankan Wayang Kulit, dengan dalang misalnya : Ki Dalang Stevens, Ki Dalang George, dengan sindennya Margareth siapa gitu Lho. Apakah kita akan marah ? Ya boleh2 saja marah. Gak ada yang melarang kok.

Cuma kita harus sadar, bahwa budaya Indonesia sudah mengglobal, sudah mendunia. Kalau ada orang lain mempelajari, meniru, kemudian memproduksi dan memasarkan, bagaimana ?

3.      Tari Saman dari Aceh
Salah satu hal daya tarik provinsi Aceh adalah Tari Samannya. Tarian ini bisa dibilang mendunia karena telah dipilih oleh UNESCO sebagai warisan budaya. Jenis tarian dari suku Gayo Aceh Tenggara ini sering ditampilkan pada festival-festival kesenian di beberapa penjuru dunia.
Diciptakan oleh seorang Syekh bernama Syekh Saman, yang merupakan ulama yang menyebarkan agama Islam di Aceh pada abad ke-14. Tarian ini pula merupakan salah satu cara beliau dalam menyebarkan ajaran agama Islam karena tari saman sering dipentaskan pada acara-acara Islam seperti Maulid Nabi dan tahun baru Islam.

Kesenian Aceh ini terbilang unik dan berbeda dari seni tari lainnya, jika kebanyakan seni tari diiringi oleh irama musik dan gerajan yang gemulai. Sedangkan untuk tari saman, musiknya berasal dari kombinasi kekompakan tepukan dada, paha, dan lantai yang berirama serta dilengkapi dengan gerakan yang lincah, tidak kalah dengan kelincahan penari kecak Bali. Karena begitu cepatnya gerakan tangan para penari membuat tarian ini sering dijuluki dengan tarian seribu tangan.

4.      Tari Rateb Meuseukat dari Aceh
Jika Anda mengenal tarian yang dilakukan dengan cara duduk bersila dan dilakukan oleh wanita berbaris menyamping sambil bernyanyi, tarian itu adalah Tarian Ratéb Meuseukat yang berasal dari Aceh. Nama Ratéb Meuseukat berasal dari bahasa Arab yaitu Ratéb asal kata ratib yang artinya ibadat dan Meuseukat asal katanya dari sakat yang berarti diam.
Menurut sumber, Tari Ratéb Meuseukat ini diciptakan oleh anak Teungku Abdurrahim atau biasa disebut Habib Seunagan (Nagan Raya), sedangkan syair atau rateb-nya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala, seorang ulama di Seunagan yang hidup pada abad ke XIX. Isi dan kandungan syairnya terdiri dari sanjungan dan puji-pujian kepada Allah dan Nabi. Tarian ini dimainkan oleh sejumlah perempuan dengan pakaian adat Aceh.
Pada awalnya tarian ini dimainkan setelah selesai mengaji pelajaran agama pada malam hari sebagai media dakwah. Pada akhirnya tari Ratéb Meuseukat dipertunjukan juga pada upacara agama dan hari-hari besar, seperti upacara perkawinan, dan lainnya yang tidak bertentangan dengan agama.
Tarian Ratéb Meuseukat sudah terkenal ke mancanegara, hal ini dikarenakan keindahan, kedinamisan, dan kecepatan gerakannya.

Banyak yang salah mengartikan tarian Ratéb Meuseukat dengan tarian Saman. Padahal pada nyatanya mereka berbeda. Tarian Saman berasal dari suku Gayo, dalam kehidupan masyarakat Gayo tarian ini berfungsi sebagai alat pemersatu, hal ini dapat diamati dari munculnya sistem kekerabatan baru dalam pranata sosial masyarakat Gayo Lues, Istilah “berserinen” merupakan salah satu sistem, serinen artinya bersahabat.

Tarian Saman juga tidak pernah dilakukan oleh seorang perempuan karena gerakannya yang keras. Sedangkan tarian Ratéb Meuseukat dilakukan oleh perempuan. Jika tari Saman biasanya tidak menggunakan instrument, sebaliknya tari Rateb Meuseukat ditemani oleh rapa’i dan geundrang.

5.      Batik Indonesia
Selain Bali, masyarakat dubia mengenal Indonesia lewat Batik, bahkan UNESCO pun mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia, Tanggal 2 Oktober 2009 lalu.

Referensi : http://justfiqri.blogspot.com

Indonesia Negara Berkembang ?



Indonesia Negara Berkembang ?

Perekonomian global yang saat ini tidak stabil dan cenderung ke arah pertumbuhan yang negatif, meningkatkan resiko untuk terjadinya krisis di suatu negara. Perekonomian di Indonesia sudah terkenal dengan ketangguhan dan kemampuannya dalam mengatasi krisis keuangan/perekonomian global yang sedang melanda seluruh dunia saat ini.

Hal itu diperkuat dengan tingkat inflasi relatif cukup terkendali pada tingkat satu digit, import-eksport berjalan cukup baik, tingkat bunga lumayan rendah dan cadangan devisa cukup tinggi untuk dapat menjamin import dalam waktu sedang, investasi cukup tinggi, menguatnya indeks di bursa saham, penguatan rupiah terhadap dollar dan masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi perekonomian di Indonesia.

Tidak halnya dengan Indonesia yang mampu mengatasi dan melewati krisis global ini dengan baik dan menunjukan tren pertumbuhan positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 6,5 persen di tahun 2011 membentuk nilai produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp7.427 triliun. Nilai itu naik dari PDB 2010 sebesar Rp6.436 triliun. Sedangkan sumbangan pertumbuhan ekonomi di 2011 terbesar dari ekspor sebesar 13,6 persen (Metrotvnews.com, senin, 6 Februari 2012).

Di masa yang penuh ketidakpastian ini, pertumbuhan Indonesia yang ulet menjadikannya salah satu titik cerah di dunia. Kembalinya indonesia ke peringkat investasi diharapkan dapat menarik investasi di bidang infrastruktur sehingga menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan inklusif yang bermanfaat
Lalu kalau melihat dari segi perekonomian rasanya Indonesia tidak cocok di kelompokan pada negara berkembang ataupun tidak cocok di kelompokan pada negara maju.
Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara berkembang tersebut. Sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup rata-rata yang tinggi. 
Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, menetapkan negara berkembang sebagai "negara yang memperbolehkan seluruh warga negaranya menikmati hidup yang bebas dan sehat dalam lingkungan yang aman." 

Namun menurut Divisi Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa, Tidak ada konvensi resmi untuk penetapan negara atau wilayah "maju" dan "berkembang" dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa

Selain itu mereka mengemukakan Penetapan "maju" dan "berkembang" hanya ditujukan untuk kemudahan statistik dan tidak mengekspresikan penilaian terhadap tahap-tahap yang telah dicapai suatu negara atau wilayah dalam proses pembangunannya. 

IMF menggunakan sistem klasifikasi fleksibel yang memperhitungkan " tingkat pendapatan per kapita, diversifikasi ekspor sehingga eksportir minyak yang memiliki PDB per kapita tinggi tidak akan masuk dalam klasifikasi maju karena 70% barang ekspornya berupa minyak, dan tingkat integrasinya ke dalam sistem keuangan global." 

Bank Dunia mengelompokkan semua negara berpendapatan rendah dan menengah sebagai negara berkembang namun menyatakan, "Penggunaan sebutan ini tujuannya adalah memudahkan; tidak ditujukan untuk menyatakan bahwa semua ekonomi dalam kelompok ini mengalami pembangunan yang sama atau ekonomi lain telah mencapai tahap akhir pembangunan yang dituju. Pengelompokkan menurut pendapatan nasional secara langsung tidak mencerminkan status pembangunan suatu negara." 

Ada berbagai kritik terhadap pemakaian istilah 'negara berkembang'. Istilah ini menekankan inferioritas sebuah 'negara berkembang' jika dibandingkan dengan sebuah 'negara maju' yang tidak disukai oleh banyak negara. Istilah ini seolah menekankan sebuah negara agar 'berkembang' mengikuti model pembangunan ekonomi tradisional 'Barat' yang tidak diikuti beberapa negara seperti Kuba.

Istilah 'berkembang' berarti mobilitas dan tidak mengakui bahwa pembangunan menurun atau tetap di sejumlah negara, terutama Afrika bagian selatan yang terkena dampak parah dari HIV/AIDS. Dalam beberapa kasus, istilah negara berkembang dapat dianggap sebagai eufemisme.

 Istilah ini berarti homogenitas antara negara-negara tersebut yang sangat beragam. Istilah ini juga berarti homogenitas di antara negara-negara tersebut ketika kekayaan (dan kesehatan) sebagian besar atau kecil kelompok utama sangat bervariasi. 

Ciri-ciri negara berkembang antara lain sebagai berikut.
 1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga.
 2. Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana tradisional.
 3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan lamban.
 4. Pendapatan relatif rendah.
 5. Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.
 6. Sifat penduduk kurang mandiri.
 7. Sangat tergantung pada alam.
 8. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
 9. Angka harapan hidup rendah.
  10. Intensitas mobilitas rendah.