PENUTUPAN TERMINAL LEBAK BULUS
Penutupan Terminal Lebak Bulus memunculkan pro kontra di
masyarakat. Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan akan ditutup untuk umum mulai
Senin (6/1). Tapi itu hanya untuk terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Ini dilakukan menyusul pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Meski demikian,
operasional bus AKAP tetap akan berjalan, hanya saja dialihkan ke terminal lain
di Jakarta.
Penutupan terminal bus AKAP tersebut mendapat penolakan dari
para awak bus. Mereka menolak meski dipindahkan ke terminal lain.
Penolakan warga terkait penutupan Terminal Bus Antar Kota
Antar Propinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, disebabkan kurangnya
sosialisasi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Dishub kurang dalam sosialisasi kepada sopir,
kenek, penjual tiket, warga, dan sebagainya. Sampai hari ini pun saya belum
melihat dan mendengar ada langkah-langkah dari Dishub untuk mengencangkan
sosialisasi untuk melakukan pendekatan atau dialog," kata Ketua Dewan
Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan Tigor, Rabu (8/1/2013).
Selain itu, kata Tigor, hubungan birokrasi antara Gubernur
DKI, Joko Widodo kepada Kepala Dishub, Udar Pristono sangat lemah berkaitan
dengan hal sosialisasi.
"Birokrasinya (Pemprov) payah. Masalahnya Instruksi
Gubernur kepada dishub soal penundaan agar Dishub memberikan tugas kembali
kepada Dishub untuk sosilisasi. Tapi sampai hari ini saya melihat belum ada tuh
pendekatan-pendekatan kembali," ujarnya.
Penolakan tersebut langsung ditanggapi Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo. Menurutnya, dalam setiap keputusan pasti ada yang menolak. Dan hal
tersebut adalah wajar.
Jokowi mengatakan, seharusnya masyarakat jangan terlalu
khawatir. Dia menjanjikan bahwa penutupan tersebut sifatnya hanya sementara,
selama proses pembangunan Mass Rapid Transit (MRT).
"Nanti kalo rampung ke sana lagi. Ini kan pembangunan sementara,"
katanya di Kawasan Tomang, Minggu (5/1).
Jokowi juga berjanji akan meninjau langsung ke terminal
Lebak Bulus. Dia ingin memastikan bahwa semua berjalan aman.
Ketua
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengaku setuju bila Terminal
Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus ditutup sepenuhnya, untuk
dibangun terminal Mass Rapid Transit.
Ditemui
usai pertemuan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dengan perwakilan
karyawan Perusahaan Otobus (PO) serta pedagang terminal Lebak Bulus, Rabu
(8/1/2014), Tulus yang juga merupakan anggota DTKJ mengatakan pemerintah harus
membangun feeder yang membantu penumpang-penumpang yang tadinya mengandalkan
terminal Lebak Bulus, untuk pindah ke terminal-terminal linnya seperti Terminal
Kampung Rambutan, Terminal Pulogadung, dan Terminal Kalideres.
"Sekarang
memang sudah ada angkutan umum dari Lebak Bulus ke Pulogadung, atau ke Kampung
Rambutan. Tapi pemerintah harus menyediakan feeder yang lebih baik dengan harga
lebih terjangkau," katanya.
Soal
tuntutan karyawan Perusahaan Otobus (PO) dan pedagang yang meminta bus-bus AKAP
tetap diberi kesempatan untuk melintas dan mengangkut serta menurunkan
penumpang, Tulus mengaku tidak setuju.
"Itu
justru bisa menimbulkan kemacetan," ujarnya.
Walaupun
demikian, ketua DTKJ Azas Tigor Nainggolan dalam pertemuannya dengan warga
terminal mengatakan akan mengirimkan surat rekomendasi ke Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta, agar bus-bus AKAP tetap diberikan kesempatan menaikan dan
menurunkan penumpang di terminal tersebut.
No comments:
Post a Comment