Dewasa ini, dunia
perbankan semakin berkembang seiring dengan pesatnya perekonomin di Indonesia.
Anda juga tidak asing lagi dengan istilah OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sebab
itu, dengan semakin banyaknya bank yang muncul di Indonesia. Perwujudan bank
dan bebas dari masalah mutlak diperlukan agar tidak mempengaruhi kestabilan
ekonomi dan menjaga kepercayaan masayrakat terhadap dunia perbankan.
Disini Bank Indonesia
sebagai satu-satunya lembaga yang memiliki tujuan menjaga kestabilan nilai
rupiah. Menurut beberapa kalangan peran BI disini kurang maksimal, karena
selain banyaknya tugas yang harus dilakukan, dan juga karena beberapa factor lainnya.
Pemisahan
BI dan OJK
Pemisahan disini
bukan berarti tidak ada lagi BI. Yang ada adalah pembagian tugas antara BI
dengan OJK.
Misalnya saja tugas
fungsi pengawasan perbankan. Tugas yang dulu dipegang oleh BI, dengan adanya
OJK tugas tersebut akan dipindah tangankan.
Dengan adanya OJK
ini, diharapkan bisa lebih independen daripada BI. Karena salah satu masalah
yang membuat BI kurang profesional dalam mengurusi lembaga keuangan adalah
adanya intevensi dari pihak luar, dan diharapkan kondisi tersebut tidak
ditemukan lagi.
Pasti akan terjadi
beda pendapat antara BI dan OJK karena adanya peraturan yang tumpang tindih
antara keduanya. Tetapi semua itu bisa berjalan dengan baik dan optimal bila
adanya koordinasi antara BI dan OJK.
Karena Ada sekitar
40% dari negara di dunia yang berhasil memisahkan fungsi pengawasan dari bank
sentralnya. Namun, tidak sedikit pula yang gagal dalam pengaturan pemisahan
itu, salah satu contohnya adalah Inggris.
No comments:
Post a Comment