Review
Kiat Sukses Mengelola Koperasi
Oleh :
H.Abdul rasul *)
sumber : http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/3206658665.pdf
Abstrak
Kerjasama sebagai
organisasi terdiri dari beberapa orang, merupakan
sesuatu yang baik untuk kedudukan ekonomi seseorang. kerjasama lainnya
dapat dibuat sebagai proses belajar dan bekerja sama, sehingga dapat memperbaiki moral semua anggotanya. Oleh sebab itu dalam
menjalankan usahanya perlu membuat dan upaya dan langkah dengan menetapkan program
kelangsungan atau bimbingan.
Adapun kerjasama adalah merupakan setiap gerak langkah
setiap upaya dan bekerja
sama sebagai organisasi ekonomi dari sukses mengelola
kerjasama
.Kata kunci : Sukses, Mengelola, Kerjasama
Dalam membangun usaha koperasi itu
diusahakan dengan motivasi yang biasa saja, atau yang sederhana saja. Yaitu
mendorong pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga jika usaha koperasi
tersebut belum menghasilkan pendapatan untuk sementara waktu, maka pengelola
akan merasakan kehilangan motivasi.
Setiap usaha yang dilakukan pasti ada prosesnya, proses pengembangan potensi
diri, peningkatan kesejahteraan karyawan dan sebagainya. Perlu di ingat adalah
usaha sendiri yang dilakukan akanmembuat dampak positif bagi diri sendiri dan
lingkungan.
Landasan Kerja dan Sendi-Sendi Dasar
Koperasi
Koperasi Indonesia dalam melaksanakan kegiatannya berpedoman kepada
landasan yang ditentukan oleh undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, Menurut UU ini, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang, atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar
prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang ebrdasar atas
azas kekeluargaan.
Landasan ideal koperasi yaitu seluruh
kegiatannya didasarkan atas falsafah pancasila. Koperasi sebagai organisasi
terdiri dari kumpulan orang-orang, merupakan wadah yagn baik untuk menanamkan
dan memperkokoh kedudukan ekonomi seseorang. Selain itu koperasi dapat pula
dijadikan sebagai wadah untuk belajar dan bekerja secara bersama.
Untuk memahami secara jelas ,
berikut ini sendi-sendi dasar koperasi sebagai berikut :
- Keanggotakan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
- Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi.
- Penbagian Sisa Hasil Usaha diatur menurut jasa masing-masing anggota.
- Adanya pembatasan bunga atas modal
- Mengembagkan kesejahteraan anggota .
- Usaha dan Ketatalaksanaan bersifat terbuka
- Swadaya, Swakerta, dan Swasenbada sebagai pencerminan dari prinsip dasar percaya pada diri sendiri.
Jadi kesimpulannya ialah, inti nilai dari kehidupan berkoperasi adalah
menolang diri untuk memperbaiki keadaan ekonomi melalui kekuatan kolektif yang
terorgabisasi, kegal, atas dasar kesamaan derajat.
Adapun Langkah-langkah atau kiat sukses dalam mengelola koperasi adalah
sebagai berikut.
1.
Benahi Organisasi dan Perjelas Kewenangan
Struktur organisasi dapat dilihat dari segi eksternal dan internal. Segi eksternal
yakni organisasi yang berhubungan dengan tingkat-tingkat koperasi, seperti
koperasi primer, koperasi pusat, koperasi gabungan, induk koperasi dan
semacamnya.
2.
Optimalkan Fungsi-fungsi Manajemen
Setiap organisasi memerlukan manajemen yang baik dan rapi agar dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pengertian manajemen sumber koperasi
adalah seluk beluk usaha yang dijalankan oleh pengelola koperasi dalam mencapai
tujuan dengan memanfaatkan segenap potensi, berdasarkan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan evaluasi.
3.
Benahi Keanggotaan Koperasi
Keanggotaan bersifat sukarela da
terbuka bagi setiap warganegara Indonesia. Pengertian sukarela adalah
untuk menjadi anggota koperasi, seseorang harus menyadari benar apa tujua
koperasi yang dia masuki. Pengertian terbuka adalah bahwa keanggotaan koperasi
itu sifatnya unviversal dan tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lain.
4.
Permodalan Harus Mengedapankan Potensi Anggota
Menyatakan bahwa koperasi merupakan perkumpulan orang dan bukanlah
perkumpulan modal. Modal koperasi
terdiri dan dipupuk dari simpanan-simpanan pokok, wajib, dan sukarela para
anggotanya, pinjaman-pinjaman dari penyisihan hasil usaha.
5.
Pacu Kualitas SDM dan Profesionalisme Pengelola
sebagai Wirakoperasi
Sejarah Koperasi menunjukkan bahwa dibalik
keberhasilan berkembangnya sebuah koperasi selalu ada orang-orang yang
berperan sebagai pionir yanng merintis dan mengemvbangkannya.
6.
Pilih Unit Usaha yang Relevan dengan Potensi dan
Kebutuhan Anggota
Pendapat pandangan klasik koperasi merupakan perkumpulan dengan mandate
promosi anggota, dimana posisi anggota adalah unik yaitu sebagai pemilik
sekaligusa pelanggan. Anggota tidak sekedar modal, melainkan sebagai pemasok
utama dalam koperasi.
7.
Tingkatkan Kualitas Produksi Distribusi dan Pelayanan
Kualitas produk dan pelayanan senantiasa menjadi senjata ampuh bagi
suksenya suatu bisnis termasuk koperasi. Secara sederhana produksi diartikan
sebagai nilai suatu bahan atau diartikan sebagai nilai suatu bahan atau barang.
Sedangkan definisi operasional produksi diartikan sebagai kegiatan mengubah
bahan atau komponen produk menjadi barang jadi.
8.
Benahi Manajemen Pemasaran
Bagi pengelola koperasi yang ingin berhasil,manajemen peamasaran yang
rapi terencana, dan terstruktur merupakan keharusan, artinya sebelum jauh
melangkah, pengelola koperasi harus lebih dahulu melakukan pembenahan manajemen
pemasaran.
9.
Perluasan Jaringan Kemitraan
Kemitraan yang harus dilakukan oleh kalangan koperasi adalah langsung
menyentuh kehidupan bisnis mereka. Jadi kemitraan yang paling tepat itu adalah
keterkaitan usaha.
10. Galakkan Promosi
dan Pembentukan Citra
Koperasi sebagai produsen dan pemasar, dituntut untuk menciptakan suatu
kondisi dimana seluruh aspek dalam organisasinya berkomunikasi dengan pihak
luar. Tentu saja proses komunikasi tersebut, harus membawa pesan-pesan promosi
yang hendak disampaikan. Baik secara halus dan terselubung maupun yang sifatnya
langsung dan terbuka
11. Tanggapan Terhadap Berbagai Perubahan
Koperasi sebagai sebuah subsistem. Kecermatan membaca fenomena perubahan
yang terjadi disekitar, merupakan kemutlakan agar koperasi tidak tertinggal
atau bahkan berhembus kepingggir, oleh gemuruh perubahan dengan segala imlikasi
yang ditimbulkan.
12. Setia Pada Jati Diri Koperasi
Koperasi hanya dapat
dikenal dari jati diri. Jati diri tidak muncul tiba-tiba, tetapi melalui proses
yang panjang. Ia dilahirkan dari cirri, watak, dan tingkah laku koperasi yang
secara berkala dikaji dan dirumuskan kembali
No comments:
Post a Comment