Selamat Datang Di Blog REGGY GIFFARI ^-^ KEEP THE BLUE FLAG FLYING HIGH

Sunday, November 18, 2012

JURNAL 2 - Pembahasan

REVIEW
MEMBUDAYAKAN KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI
UPAYA MENGEMBANGKAN KOPERASI DAN USAHA
KECIL DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Oleh :
Sukidjo
(FPIPS IKIP YOGYAKARTA)
Cakrawala Pendidikan Edisi Khusus Dies, Mei 1998
 
Membudayakan Kewirausahaan
            Untuk mempercepat tercapainya tujuan permasyarakatan dan pembudayaan kewirausahaan ini, pemerintah memutuskan untuk melibatkan berbagai departemen maupun instansi lain yang terkait. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah berkeinginan yang kuat agar dalam masyarakat dapat bermunculan yumbuhnya wirausaha baru, dan terjadinya peningkatan kualitas bagi wirausaha yang telah ada.
            Dalam skala usaha nasional, pembudayaan kewirausahaan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan peran pengusaha kecil, pengusaha menengah dan koperasi termasuk generasi muda perekonomian nasional, dimana pemantapan budaya kewirausahaan dalam bentuk kemudahan dalam memperoleh pendidikan dan latihan. Sehubungan dengan itu perlu adanya peningkatan pemberian bimbingan teknis maupun informasi pasar kepada pengusaha kecil, pengusaha menengah dan koperasi agar mampu memanfaatkan setiap peluang usaha yang mempercepat kemandiriian dan memiliki kepribadian yang tangguh sebagai wirausaha.
            Pelaksanaan program pembudayaan kewirausahaan hendaknya dilakukan secara terpadu dari berbagai departemen dan instansi terkait guna menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan dengan sasaran prapengusaha maupun pengusaha. Tujuan pengembangan kewirausahaan dikalangan pengusaha kecil dimaksudnkan agar mereka dapat menjadi kewirausahaan yag handal, Untuk keperluan ini kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan, bimbingan dan konsultasi, magang dan studi banding serta diberikan bantuan permodalan yang dilakukan secara selektif. Sedangkan pembudayaan kewirausahaan untuk koperasi ditujukan kepada anggota dan para pengelola koperasi, dan diarahkan untuk meningkatkan wawasan bisnis.
            Pembudayaan dan pengembangan kewirausahaan ini dapat dilakukan secara tradisional maupun modern, Dikatakan secara tradisional, karena program ini tidakdirancang dan tidak disadari sebagai program pengembangan kewirausahaan dengan kegiatan berupa magang. Pengembagan kewirausahaan secara tradisional antara lain barupa : (1). Magang cara Minang, (2) magang wirausaha cara Cina, (3) magang pola pengecer keliling, (4) magang dengan pola usaha angkutan dan jasa lainnya.
            Dalam pola magang cara minang seseorang yang belajar kewirausahaan bekerja penuh pada mereka yang telah berhasil untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta strategi dalam bidang usaha tertentu. Selama magang ini, calon wirausahawan diperlakukan sebagai mitra usaha dan mendapatkan penghasilan berdasarkan system bagi hasil.
            Dalam pola magang wirausaha cina seseorang yang berkeinginan menjadi wirausaha, bekerja secara magang pada perusahaan orang tua atau familinya dan mereka itu diperlakukan sebagai buruh atau karyawan dan diberi bantuan modal.
            Dalam pola pengecer keliling seseorang bekerja sebagai buruh atau pedagang keliling untuk menjajakan dagangannya. Alat perlengkapan dagang, misalnya gerobak dan bahan makanan lainnya disediakan oleh majikan. Pedagang ini menyetorkam hasil dagangannya setiap hari dan ia mendapatkan upah dari majikan. Sebagian upah digunakan untukmembayar cicilan gerobak, sehingga dalam jangka waktu tertentu gerobak menjadi miliknya.
            Dalam pola usaha angkutan umum calon wirausaha melakukan magang sebagai kondektur mobil angkutan. Selanjutnya ia belajar mengemudi dan setelah memperoleh SIM, ia berusaha beralih menjadi pengemudi, dan akhirnya ia berusaha untuk menjadi pemilik pribadi kendaraan angkutan tersebut.

No comments:

Post a Comment